Rabu, 23 Maret 2016

Si Suami terkena Stroke, Si Istri terkena Penyakit Jantung, Bagaimana perjalanan hidupnya?

Bersama rekan-rekan bersilaturahim di kediaman keluarga ini

Pasangan suami istri ini tinggal di rumah sederhana di desa Pesagi- Kecamatan Kayen. 15 tahun sudah tidak berkerja karena kondisi fisik yang tak memungkinkan. Si bapak awalnya mengalami stroke ringan namun lama kelamaan menjadi semakin parah terutama saat 2 tahun terakhir ini beliau tak mampu berbuat apa-apa kecuali hanya terbaring tak berdaya di kamarnya. Sedangkan sang istri menderita penyakit jantung koroner hingga membuat kondisi tubuhnya tidak memungkinkan untuk bekerja keras. Ironisnya keluarga ini tidak memiliki anak. Untuk makan sehari-hari pun keluarga ini hanya mengandalkan bantuan dari para tetangga dan kerabat.

Kisah Ibu dan Anaknya yang Lumpuh

Istri dan beberapa rekan sedang berdialog dengan si Ibu dan Anak (di rumah kedua)

Minggu (20/3/16) saya berkesempatan mengunjungi seorang ibu dan anaknya yang telah lama menjanda. Dengan usia yang sudah tua itu merekapun sudah tak mampu lagi untuk bekerja apapun. Hingga dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari hanya mengandalkan belas kasih dan bantuan dari para tetangga maupun kerabat. Ironisnya si anak juga menderita kelumpuhan yang membuatnya harus merangkak jika ingin berjalan ke suatu tempat.

Selasa, 01 Maret 2016

Pantai, Lautan, Ombak dan Alam

Pantai Banyutowo, Salah Satu Pantai yang ada di Kabupaten Pati


Senja itu, Si udin duduk termangu di tepian. Perlahan ia pandangi lautan lepas yang entah berapa liter air bermukim di sana. Ia rasakan kedamaian, anugerah Tuhan yang begitu menawan. Tak ada keraguan dalam hatinya bila Tuhan memanglah sosok yang sangat istimewa. Di lautan, Tuhan letakkan ikan-ikan yang setiap hari dijamah oleh umatnya. Di lautan pula berbagai ekosisitem lain turut serta hidup melengkapi keindahan ciptaannya. Tapi di tengah keindahan-keindahan itu ternyata lautan juga menjadi monster yang menakutkan. Sang ombak bisa saja menerkam setiap kali ada kesempatan. Salah satu korbannya adalah beberapa tambak milik warga sekitar. Tambak yang dulu nampak tenang dan menjadi penopang pencaharian warga itu, perlahan-perlahan kian karam. Kokohnya tanggul sudah tak mampu jadi sandaran. Lambat laun ia harus merelakan tambaknya dijajah karna tak kuat lagi menahan dentuman ombak yang semakin tajam. Menyaksikan kenyataan itu, perlahan Si udin menghela nafas panjang. “ahhh alam terkadang memang menggelikan. Entah siapa yang salah, tapi ulah manusia jelas tak dapat terpisah“ gumamnya.

Jumat, 24 April 2015

KKN STAIMAFA Desa Sunggingwarno Selenggarakan Aksi Tanam 1000 Pohon

KKN STAIMAFA Desa Sunggingwarno Selenggarakan Aksi Tanam 1000 Pohon..
Pati (23/04/15), Aksi tanam 1000 pohon merupakan sebuah kegiatan yang saat ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat, mengingat pohon-pohon yang telah punah akibat penebangan bebas. Hal tersebut mengakibatkan suasana desa menjadi panas dan tidak nyaman. KKN STAIMAFA 2015 desa Sunggingwarno Kecamatan Gabus kini menyelenggarakan aksi tanam 1000 pohon yang merupakan salah satu program penghijauan pada pilar lingkungan. Kegiatan ini dinamakan aksi tanam 1000 pohon dengan maksud penanaman pohon yang berjumlah banyak yang dilakukan oleh warga secara bersama-sama untuk menghijauakan lingkungan desa. Kegiatan ini bekerjasama dengan PT. GARUDA FOOD, dengan bentuk pemberian bibit yang berjumlah 550 batang serta dana operasional untuk membeli bambu sebagai pengaman bibit. Adapun bibit yang di gunakan adalah pohon mahoni yang berukuran tinggi 1 meter. Dan target lahan penghijauan adalah daerah persawahan desa, yang tepatnya di sepanjang jalan persawahan desa. Program ini muncul, berawal dari adanya potensi tanah sepanjang jalan persawahan desa yang sangat gersang dan panas, seingga pihak perangkat desa mengusulkan adanya program penghijauan.
Kegiatan tersebut dimulai pada pukul 09.30 – 12.00, yang dihadiri olah pihak GARUDA FOOD dan juga TNI KORAMIL 19 yang diawali dengan simbolisasi penyerahan bibit dari pihak GARUDA FOOD kepada Kepala Desa yang dilaksanakan di lahan yang akan di tanami, dan dilanjutkan dengan penanaman pohon. Program penghijauan mahoni ini sangat di dukung oleh warga desa, terutama perangkat desa dengan bentuk partisipasi dalam penanaman pohon. seperti pernyataan ibu kepala desa “Kegiatan ini sangat bagus sekali untuk penghijauan desa. Dan saya berharap tanamannya bisa hidup dengan subur karna tanaman tersebut sangat berguna sekali untuk warga, pastinya kalau pohonnya sudah besar mungkin kayunya bisa di gunakan untuk pembangunan masjid-masjid dan bangunan desa lainnya”. statement dari pihak desa senada dengan tujuan dari tim KKN dalam penyelenggaraan kegiatan ini, yaitu berharap bisa berkelanjutan sehingga mampu menghijaukan desa dan juga menambah aset desa untuk masa depan.

Selasa, 02 September 2014

Dari bandulan ke kuburan



Sejak aku lahir, aku selalu diajarkan tuk mengenalmu
Sampai esok khan menjemputpun kau kan tetap menemaniku

Rabu, 25 Juni 2014

Mentradisikan Penulisan dengan Jurnal mahasiswa



Rabu (18/6) Redaksi Jurnal mahasiswa “Nazariyat“ mengadakan bedah Jurnal di Auditorium STAI Mathali‘ul Falah (STAIMAFA). Acara ini dihadiri seratusan civitas akademika baik mahasiswa aktif maupun alumni. Hadir sebagai pembedah adalah Umdatul Baroroh, Lucy Zulies dan Sahal Mahfudz. Umdah menyoroti teknis penulisan dan konten artikel, sementara lucy dan Sahal menjelaskan artikel yang mereka tulis sendiri.
Kegiatan ini dibuka oleh Pembantu Ketua I, A. Dimyati. Dalam sambutannya, Dimyati memberikan motivasi agar para mahasiswa mentradisikan tulisan ilmiah berbasis riset. Seperti diungkapkan T.N. Jannah, selaku pemimpin redaksi Nazariyyat, ini kali kedua bedah Jurnal Mahasiswa. Menurutnya, Nazariyyat merupakan simbol yang menunjukkan geliat progresifitas literasi mahasiswa STAIMAFA semakin massif. Ke depan, imbuhnya, acara semacam ini akan diadakan setahun dua kali.
Sementara itu Khabibi, editor Jurnal, menjelaskan bahwa “Nazariyat merupakan sedikit di antara jurnal-jurnal kampus yang khusus ditulis mahasiswa“. Dengan kehadiran jurnal ini, STAIMAFA mampu menunjukkan kualitas mahasiswa yang mampu bersaing dengan kampus besar yang memiliki tradisi literasi terlebih dulu. Ini juga diamini oleh Nashiruddin, alumni 2013, yang menyatakan Jurnal Nazariyat memberikan wacana ter-up to date layaknya perguruan tingggi di kota-kota besar.

Kamis, 21 Februari 2013

fanatisme vs Anarkisme



Fanatisme Vs Anarkisme
Selain sebagai olahraga yang enak ditonton, sepakbola juga merupakan cabang olahraga yang dianggap lebih merakyat sebab baik dari kalangan bawah, menengah dan kalangan elitpun dapat menikmatinya. Karena kemerakyatannya itulah sepakbola menjadi salah satu olahraga yang paling besar peminatnya dibelahan bumi ini, khususnya apabila kita melihat ke dalam negeri, tentunya kita tidak asing lagi dengan istilah-istilah the jack mania (supporter persija Jakarta), bobotoh (persib bandung), aremania (malang), bonek mania (persebaya), serta masih banyak lagi organisasi-organisasi supporter lain yang menghiasi pesepakbolaan dinegri ini.
Kehadiran para supporter ini sering disebut-sebut sebagai pemain ke dua belas dalam sebuah pertandingan, fanatisme serta antusias mereka seakan memompa semangat para pemain dari tim pujaannya. Yel-yel serta nyanyian-nyanyian takkan pernah berhenti dari tiap mulut-mulut mereka, tak ayal kegembiraanpun muncul dari raut wajah mereka apabila tim yang mereka bangga-banggakan dapat meraih kemenangan, terlebih jika dapat menjadi juara turnamen. Konvoi, pawai, syukuran seakan menjadi ritual wajib yang harus tersaji untuk merayakan kesuksesan itu.
Namun keadaan kadang berubah drastis dari apa yang telah tergambar diatas, bilamana tim kebanggan mereka menelan kekalahan serta gagal merebut juara. Fanatisme yang sangat mendarah daging ditubuh mereka berubah menjadi anarkisme yang sangat menakutkan. Perusakan stadion, fasilitas umum, penjarahan warung-warung makanan bahkan  tawuran antar supporterpun tak dapat terelakkan lagi, yang kadang tak jarang mengakibatkan nyawa seseorang melayang percuma. Sungguh ironis apabila fenomena ini yang berkembang dalam negri ini, semangat nasionalisme akan hilang karena hanya kepentingan segelintir orang yang tak dapat menerima kegagalan secara dewasa. Lebih-lebih apabila hal negatif ini merembet pada persoalan politik, ekonomi, social dan sebagainya, sudah barang tentu akan semakin menambah kesedihan ibu pertiwi. Realita yang ada telah membuktikan bahwa tidak jarang dalam pemilihan-pemilihan kepala daerah disejumlah wilayah banyak terjadi kerusuhan-kerusuhan serta aksi-aksi anarki yang membabi buta, seolah tak dapat menerima kenyataan yang ada bahwa mereka berada dalam pihak yang kalah. Apabila hal ini terus menerus dibiarkan sudah barang tentu negri ini akan sangat mudah di adu dombakan dan tinggal menunggu waktu untuk kita saksikan keruntuhannya.
Fanatisme yang benar menurut hemat penulis ialah rasa kecintaan terhadap sesuatu yang dipuja-puja dengan sepenuh hati tanpa memandang keadaaan hal yang dipujanya itu  baik ataupun buruk, yang apabila dikaitkan dengan hal ini ialah persoalan kalah dan menang. Kalah dan menang dalam sebuah persaingan sudah barang tentu menjadi sesuatu hal yang wajar dan sudah semestinya diterima dengan lapang dan bijaksana. Fanatisme yang benar tentu akan semakin menambah rasa persaudaraan serta kesatuan dan persatuan antar elemen masyarakat dinegri ini yang sudah pasti akan membawa kemakmuran serta kesejahteraan negri ini kedepan. Inilah kesadaran yang perlu kita bangun bersama untuk mengarahkan kehidupan ini lebih baik dari yang pernah ada. Bangunlah negriku, bangunlah bangsaku, bangunlah tanah airku, bangunlah pertiwiku.